Ini kejadian hari kemaren sih. tapi masih kebayang sampek sekarang. dari pada 'mendem' di hati, mending aku floorin di sini. siapa tahu hati jadi lebih tenang.
Kemaren Pagi aku bermimpi. Night mare. siapa suruh tidur pagi. emang bener sih...
ceritanya. aku ngimpi SIMAK UI dah keluar pengumumannya. Dan pengumumannya itu diedarin di kelas-kelas di kampus UI (padahal sekalipun aku belum pernah kesana. kok bisa tahu tuh kelas di UI?! Dasar mimpi!). Nah... aku kesana bareng seorang temen. tapi aku lupa siapa dia. habis itu aku nyari nomer ujianku di situ (padahal tertulis juga nama2 peserta yang lulus. tapi aku lebih milih nyari pake nomer ujian. Mimpi memang aneh). aku liat di daftar yang lulus di sas. inggris, ternyata nomerku nggak ada di situ. teenku yang nyari namaku juga bilang nggak ada namaku. aku langsung nangis histeris. Aku gagal lagi! hanya untuk masuk kampus aku harus gagal berulang kali?!
setelah itu aku liat di daftar sas.jepang. dan ternyata di situ nggak ada nomer ujianku juga. Namaku juga nggak ada yang terpampang di situ. Aku makin histeris.
trus... temenku ngehibur...
"tenang dulu... masih ada jurusan vokasi yang belum di lihat," katanya.
ya... aku ngambil yang program S1 Paralel; Sas. Inggris n Sas. Jepang, juga Vokasi; komunikasi penyiaran n MID.
"Lho... kok nggak ada pengumuman Vokasi?" Pekikku
Lalu kami pergi ke ruang admin.
"Iya.. belum di pasang... nunggu tanggal 4 april...."
habis itu aku langsung terbangun. n masih kebayang mimpi yang barusan ku alami. Aneh... padahal aku tidur hanya 5 menit, eh... mimpinya kayak yang lamaaaa banget. emang gitu sih mimpi.
trus aku inget2.. emang sih... pengumuman sebenarnya kan 4 april, bukan saat itu. Pfuuuhhhh! hampir saja aku kehilangan harapan. tapi hal ini makin bikin aku deg-degan. gimana ntar kalo nggak lulus ya? kok kayaknya sekarang aku jadi ngarep banget ya masuk sas. ing di UI. padahal aku pengen banget ke jogja.
Mungkin lain waktu aku bisa ke jogja. meski yang ku inginkan itu adalah saat ini.
~Violet Angel~
Friday, March 27, 2009
Monday, March 23, 2009
Dua Batita & Seorang Ibu Naik Pesawat
That title isn't a news title. Meskipun kalo ada wartawan iseng nyari berita, ini bisa jadi berita yang spektakuler (untuk ukuran orang Indonesia)hehehe.
"I can do It"
cuma kalimat itu yang jadi tekad kuatku saat itu. Tekad apa nekat?
emang ceritanya gimana seh?!
Begini ya kawan... suatu hari ada tikus masuk got terus bertelur di sana. Lalu telur itu menetas sehari kemudian. keluarlah tikus berkaki bebek. ternyata tuh tikus telah 'berzina' dengan seekor bebek kidal.
Eits... fitnah!!! Fitnah itu lebih kejam daripada nggak fitnah (walah?!)
Fitnah itu lebih kejam dari pitnah (Wadow)
enggak... enggak... maksudku cerita di atas hanya rekayasa. yang bener gini nih...
Pada suatu hari....
halah, ntar terusannya pasti nggak jauh-jauh dari yang si tikus (weiks! mode on). langsung aja deh...
Jadi gini ya Pren... Adekku tuh mau nikah awal bulan depan. Sebagai kakak pertama, diriku (merasa) punya kewajiban untuk membantu persiapan sang adek tercinta. untuk itu, aku putuskan harus cepat-cepat meloncat dari Depok ke Tuban. Hmmm... sayang kakiku nggak ada pernya, dan juga aku masih manusia normal yang nggak menjelma sebagai kodok, jadinya diputuskan lagi aku nggak jadi meloncat tapi harus naik suatu kendaraan (duh nasiiiib?!?!?! maksudnya?). Nah, kendalanya tuh Hubby nggak bisa ikut pulkam jauh lebih awal. secara kesibukannya sekarang kian bertambah gitu loh.
So... Akhirnya aku pulang ndirian. Tapi nggak mungkin kan aku ninggalin anak-anakku yang ngomong aja masih cadel bersama sang papa yang jelas2 sibuk. makanya aku putusin untuk pulang bertiga, me, Fika & Dhea. Asal naik pesawat.
Jeddeeeer!!!
Kalo didramatisir, mungkin suara petir menggelegar di benak Hubby. Bayangkan... Aku yang kurus-kerempeng-kecil mau bawa dua anak melakukan perjalanan pake pesawat! Apalagi pas waktu itu, lagi banyak banget berita tentang plane's accident. sebagai suami yang amat sangat sayang sekali ama keluarga, dia pasti khawatir banget.
Tapi apa mau dikata. I can do it! cuma itu yang bikin aku yakin banget bisa ngelakuinnya. nekaaaaaat banget, iya nggak sih?
Nah... jadilah aku berangkat ke Surabaya hanya ditemenin Hubby sampe check in aja. selebihnya, aku menggendong Dhea di punggungku, dan tas di depanku, sedang Fika ku gandeng.
Hey... jangan kaget gitu dong... memang yang begini ini pasti sangat jarang terjadi di indonesia. Tapi kenapa enggak gituuu. I could do it. and I could handle all these things. Aku pun percaya kekuatan keyakinan hati pasti mendapat uluran 'tangan' Tuhan.
THe prove... perjalananku lancar. Fika excited banget naik pesawat. dari beberapa hari sebelumnya dah di bilangin mau naik pesawat. Dia langsung girang, dikit-dikit ngomongin pesawat. Jadi pas naik pesawatnya pake tangga, bukan lorong, Fika pun nggak banyak tingkah. Dhea apalagi. di gendongan belakang dia malah sering bengong. utung peasawat bukan jin. jadi nggak bisa bilang kesambet jin pesawat.
Di pesawat aku dapet kursi dengan deret tiga. kebetulan juga kursi sebelahku kosong. (Tuh kan, Allah nolongin...) jadi ketiga-tiganya dapat aku gunakan dengan leluasa. Fika yang sibuk dengan crayon atau jendela juga nggak rewel dan minta jalan-jalan di dalam pesawat. Meski biasanya kalo kena kursi pesawat aku langsung tertidur, kali ini aku harus tetap buka mata. karna bisa jadi.. tau-tau anakku dah di kursi paling belakang. Apalagi ada dua anak balita yang juga suka jalan-jalan di dalam pesawat. Huh!!! Merepotkan! untung aja Fika nggak liat tuh bocah. kalo liat, Beh!!! pasti ngikut lari-lari. bahkan mungkin bisa lari ke tempat pramugari nongkrong atau ke ruang pilot... walah....
Everything was under control anyway. Alhamdulillah, aku n kedua kiddie nggak kenapa-napa. Pesawat pun berjalan eh... terbang dengan amat lancar. sampek tak terasa dah mau landing.
It's one of a most wonderful experience that I've ever done. It made me more confident to face everything possitively, especially family's thing.
Pesan moral: percayalah dengan kekuatan hatimu, ketika kamu yakin... yakinlah dan lakukan sebaik keyakinanmu. Tuhan pasti ada untuk membantu.
"I can do It"
cuma kalimat itu yang jadi tekad kuatku saat itu. Tekad apa nekat?
emang ceritanya gimana seh?!
Begini ya kawan... suatu hari ada tikus masuk got terus bertelur di sana. Lalu telur itu menetas sehari kemudian. keluarlah tikus berkaki bebek. ternyata tuh tikus telah 'berzina' dengan seekor bebek kidal.
Eits... fitnah!!! Fitnah itu lebih kejam daripada nggak fitnah (walah?!)
Fitnah itu lebih kejam dari pitnah (Wadow)
enggak... enggak... maksudku cerita di atas hanya rekayasa. yang bener gini nih...
Pada suatu hari....
halah, ntar terusannya pasti nggak jauh-jauh dari yang si tikus (weiks! mode on). langsung aja deh...
Jadi gini ya Pren... Adekku tuh mau nikah awal bulan depan. Sebagai kakak pertama, diriku (merasa) punya kewajiban untuk membantu persiapan sang adek tercinta. untuk itu, aku putuskan harus cepat-cepat meloncat dari Depok ke Tuban. Hmmm... sayang kakiku nggak ada pernya, dan juga aku masih manusia normal yang nggak menjelma sebagai kodok, jadinya diputuskan lagi aku nggak jadi meloncat tapi harus naik suatu kendaraan (duh nasiiiib?!?!?! maksudnya?). Nah, kendalanya tuh Hubby nggak bisa ikut pulkam jauh lebih awal. secara kesibukannya sekarang kian bertambah gitu loh.
So... Akhirnya aku pulang ndirian. Tapi nggak mungkin kan aku ninggalin anak-anakku yang ngomong aja masih cadel bersama sang papa yang jelas2 sibuk. makanya aku putusin untuk pulang bertiga, me, Fika & Dhea. Asal naik pesawat.
Jeddeeeer!!!
Kalo didramatisir, mungkin suara petir menggelegar di benak Hubby. Bayangkan... Aku yang kurus-kerempeng-kecil mau bawa dua anak melakukan perjalanan pake pesawat! Apalagi pas waktu itu, lagi banyak banget berita tentang plane's accident. sebagai suami yang amat sangat sayang sekali ama keluarga, dia pasti khawatir banget.
Tapi apa mau dikata. I can do it! cuma itu yang bikin aku yakin banget bisa ngelakuinnya. nekaaaaaat banget, iya nggak sih?
Nah... jadilah aku berangkat ke Surabaya hanya ditemenin Hubby sampe check in aja. selebihnya, aku menggendong Dhea di punggungku, dan tas di depanku, sedang Fika ku gandeng.
Hey... jangan kaget gitu dong... memang yang begini ini pasti sangat jarang terjadi di indonesia. Tapi kenapa enggak gituuu. I could do it. and I could handle all these things. Aku pun percaya kekuatan keyakinan hati pasti mendapat uluran 'tangan' Tuhan.
THe prove... perjalananku lancar. Fika excited banget naik pesawat. dari beberapa hari sebelumnya dah di bilangin mau naik pesawat. Dia langsung girang, dikit-dikit ngomongin pesawat. Jadi pas naik pesawatnya pake tangga, bukan lorong, Fika pun nggak banyak tingkah. Dhea apalagi. di gendongan belakang dia malah sering bengong. utung peasawat bukan jin. jadi nggak bisa bilang kesambet jin pesawat.
Di pesawat aku dapet kursi dengan deret tiga. kebetulan juga kursi sebelahku kosong. (Tuh kan, Allah nolongin...) jadi ketiga-tiganya dapat aku gunakan dengan leluasa. Fika yang sibuk dengan crayon atau jendela juga nggak rewel dan minta jalan-jalan di dalam pesawat. Meski biasanya kalo kena kursi pesawat aku langsung tertidur, kali ini aku harus tetap buka mata. karna bisa jadi.. tau-tau anakku dah di kursi paling belakang. Apalagi ada dua anak balita yang juga suka jalan-jalan di dalam pesawat. Huh!!! Merepotkan! untung aja Fika nggak liat tuh bocah. kalo liat, Beh!!! pasti ngikut lari-lari. bahkan mungkin bisa lari ke tempat pramugari nongkrong atau ke ruang pilot... walah....
Everything was under control anyway. Alhamdulillah, aku n kedua kiddie nggak kenapa-napa. Pesawat pun berjalan eh... terbang dengan amat lancar. sampek tak terasa dah mau landing.
It's one of a most wonderful experience that I've ever done. It made me more confident to face everything possitively, especially family's thing.
Pesan moral: percayalah dengan kekuatan hatimu, ketika kamu yakin... yakinlah dan lakukan sebaik keyakinanmu. Tuhan pasti ada untuk membantu.
Monday, March 16, 2009
Mengapa Dhea Suka Makan?
Ini bukan pertanyaan yang sama dengan 'Kenapa ada bulu di ketiak?' (LoL).
It's totally different. It's only about both of My kids yang mana saling bertolak belakang (medan magnet kaleee?!).
Dari lahir emang beda banget. nggak ada miripnya. tapi kalo didudukin sih emang rada mirip. mungkin cuma penanda that they are spouse (saudara kandung). Selebihnya...
Let see...
(ps; ini bukan untuk membeda-bedakan anak satu n yang lainnya, truss... lebih membanggakan satu dari yang lainnya. it's just a part of happiness having kids with different characteristic).
Fika lahir bulet ser, merah, rambut hitam-tebel-banyak-panjang. rambutnya cepet numbuhnya, meski dah digundul pas umur 2 bulan.
Dhea lahir item (sekarang kok putih ya?), kecil bulet tapi nggak chubby, panjang, rambut banyak pas lahir tapi kemudian banyak yang rontok. belum pernah dicukur sampai sekarang.
Fika Hiperactive, cenderung tomboy. plus galak
Dhea aktif, cenderung feminim, perasaannya lembut (kata halusnya cengeng). suka mengalah (atau pasrah?)
Fika suka ber eksplorasi dengan tangannya sendiri. ngomong banyak kalo lagi moodnya. dulu bubbling cuma pa-pa, ma-ma, ta-ta, a-bu
Dhea suka mengamati orang lain bereksplorasi. tapi lebih cerewet (bubblingnya banyak variasi).
Fika Cuek.
Dhe sensitif.
Fika makanan padat pertama bubur nestle.
Dhea nggak pernah makan bubur nestle sama sekali (asli bikinan sendiri yang alami).
Fika lebih suka main ketimbang makan.
Dhea akan berhenti maen jika liat makanan.
Nah... point terakhir ini nih yang pengen aku bahas.
Kenapa ya.. Dhea itu begitu antusias jika liat makanan (apa saja)? Seolah-olah motto hidupnya Hidup Makan' atau 'Makan Saja Makanan Yang Ada, Mumpung Ada Di Depan Mata'. bahakan, jika istilah orang yang suka duit dibilangnya 'Mata Duitan' atau 'Matanya Ijo liat Duit', maka buat Dhea istilah itu berubah jaadi 'Mata Makanan' atau 'Matanya Ijo Liat Makanan.
maka jangan heran liat badan Dhea dempal. Suami bahkan takut kalo Dhea kena obesitas dini. Tapi kayaknya enggak deh, wong makanannya kan cukup kejaga. Maksudnya, nggak sembarang makanan boleh dimakan. Bahkan jajan pun juga termasuk jarang. yang jelas, pas aku liat KMS (tapi nggak pernah nimbang di posyandu lagi hehehe). seumuran Dhea bisa obesitas kalo beratnya dah sampek 14 kg. Kalo masih 12 or 13 kg, It's still normal, You know?!
Yang pengen aku aku tahu, mungkin nggak sih ini pengaruh makanan padat pertamanya? coz disitu letak bedanya ama Fika. Fika minum susunya kuat (Dhea juga sih?). Karena susu di Sudan kerasa mahalnay (budget sebulan 25% susu Fika doang!!!), kami mutuskan untuk nyoba ngasih makanan pendamping di umur 4 bulan. Aku n Hubby lalu nyari bubur yang bisa buat anak umur 4 bulan (di indo nggak ada lho yang buat 4 bulan). setelah itu, bisa dibilang 80 % makanan Fika bubur pabrik semacam bubur nestle.
Sedangkan Dhea, makanan padatnya dimulai saat usianya 6 bulan. Aku mewanti-wanti pengasuhnya agar dikasih bubur bikinan sendiri. selain alami, gizinya aku yakin lebih banyak. karena nggak kena sentuhan pabrik. Padahl, kakak iparku beliin berkardus-kardus bubur nestle. Aku ogah makenya. emang sih, mubadzir.tapi aku harus konsisten. Namanya juga aku pengen anak2ku suka makan sayur. jadi banyakan aku kasih sayur. terutama kentang.
jadilah, Dhea sekarang yang dempal, gembul plus chubby. kalo liat MPku, trus liat foto2 terbaru yang aku upload di FS, pasti keliatan banget deh bedanya, si Dhea yang nangis sampe mulutnya nganga lebar banget sedang badannya kurus kecil (see My MP), trus ama Dhea yang di FS dengan gaya gosok gigi pake baju kuning. jauuuuh beda.
Eniwe... aku seneng banget punya anak yang endut kayak Dhea. Ini juga ngurangi beban psikologis dalam menghadapi anak yang susah makan macam Fika.
Tapi, kabar baik. orang-orang dah bilang Fika sekarang keliatan gemukan. Alhamdulillah, hilang deh bebanku. meski tiap hari harus bekerja keras meluncurkan berbagai trik buat ngatasi problem anak susah makan.
~Violet Angel~
It's totally different. It's only about both of My kids yang mana saling bertolak belakang (medan magnet kaleee?!).
Dari lahir emang beda banget. nggak ada miripnya. tapi kalo didudukin sih emang rada mirip. mungkin cuma penanda that they are spouse (saudara kandung). Selebihnya...
Let see...
(ps; ini bukan untuk membeda-bedakan anak satu n yang lainnya, truss... lebih membanggakan satu dari yang lainnya. it's just a part of happiness having kids with different characteristic).
Fika lahir bulet ser, merah, rambut hitam-tebel-banyak-panjang. rambutnya cepet numbuhnya, meski dah digundul pas umur 2 bulan.
Dhea lahir item (sekarang kok putih ya?), kecil bulet tapi nggak chubby, panjang, rambut banyak pas lahir tapi kemudian banyak yang rontok. belum pernah dicukur sampai sekarang.
Fika Hiperactive, cenderung tomboy. plus galak
Dhea aktif, cenderung feminim, perasaannya lembut (kata halusnya cengeng). suka mengalah (atau pasrah?)
Fika suka ber eksplorasi dengan tangannya sendiri. ngomong banyak kalo lagi moodnya. dulu bubbling cuma pa-pa, ma-ma, ta-ta, a-bu
Dhea suka mengamati orang lain bereksplorasi. tapi lebih cerewet (bubblingnya banyak variasi).
Fika Cuek.
Dhe sensitif.
Fika makanan padat pertama bubur nestle.
Dhea nggak pernah makan bubur nestle sama sekali (asli bikinan sendiri yang alami).
Fika lebih suka main ketimbang makan.
Dhea akan berhenti maen jika liat makanan.
Nah... point terakhir ini nih yang pengen aku bahas.
Kenapa ya.. Dhea itu begitu antusias jika liat makanan (apa saja)? Seolah-olah motto hidupnya Hidup Makan' atau 'Makan Saja Makanan Yang Ada, Mumpung Ada Di Depan Mata'. bahakan, jika istilah orang yang suka duit dibilangnya 'Mata Duitan' atau 'Matanya Ijo liat Duit', maka buat Dhea istilah itu berubah jaadi 'Mata Makanan' atau 'Matanya Ijo Liat Makanan.
maka jangan heran liat badan Dhea dempal. Suami bahkan takut kalo Dhea kena obesitas dini. Tapi kayaknya enggak deh, wong makanannya kan cukup kejaga. Maksudnya, nggak sembarang makanan boleh dimakan. Bahkan jajan pun juga termasuk jarang. yang jelas, pas aku liat KMS (tapi nggak pernah nimbang di posyandu lagi hehehe). seumuran Dhea bisa obesitas kalo beratnya dah sampek 14 kg. Kalo masih 12 or 13 kg, It's still normal, You know?!
Yang pengen aku aku tahu, mungkin nggak sih ini pengaruh makanan padat pertamanya? coz disitu letak bedanya ama Fika. Fika minum susunya kuat (Dhea juga sih?). Karena susu di Sudan kerasa mahalnay (budget sebulan 25% susu Fika doang!!!), kami mutuskan untuk nyoba ngasih makanan pendamping di umur 4 bulan. Aku n Hubby lalu nyari bubur yang bisa buat anak umur 4 bulan (di indo nggak ada lho yang buat 4 bulan). setelah itu, bisa dibilang 80 % makanan Fika bubur pabrik semacam bubur nestle.
Sedangkan Dhea, makanan padatnya dimulai saat usianya 6 bulan. Aku mewanti-wanti pengasuhnya agar dikasih bubur bikinan sendiri. selain alami, gizinya aku yakin lebih banyak. karena nggak kena sentuhan pabrik. Padahl, kakak iparku beliin berkardus-kardus bubur nestle. Aku ogah makenya. emang sih, mubadzir.tapi aku harus konsisten. Namanya juga aku pengen anak2ku suka makan sayur. jadi banyakan aku kasih sayur. terutama kentang.
jadilah, Dhea sekarang yang dempal, gembul plus chubby. kalo liat MPku, trus liat foto2 terbaru yang aku upload di FS, pasti keliatan banget deh bedanya, si Dhea yang nangis sampe mulutnya nganga lebar banget sedang badannya kurus kecil (see My MP), trus ama Dhea yang di FS dengan gaya gosok gigi pake baju kuning. jauuuuh beda.
Eniwe... aku seneng banget punya anak yang endut kayak Dhea. Ini juga ngurangi beban psikologis dalam menghadapi anak yang susah makan macam Fika.
Tapi, kabar baik. orang-orang dah bilang Fika sekarang keliatan gemukan. Alhamdulillah, hilang deh bebanku. meski tiap hari harus bekerja keras meluncurkan berbagai trik buat ngatasi problem anak susah makan.
~Violet Angel~
Saturday, March 14, 2009
Tak Tahan Lagi
Wah... masih tanggal 14 euy!
masih ada 21 hari lagi pengumuman SIMAK UI. Entah kenapa aku yakin, kali ini bakal keterima. Mungkin, karena aku ngerasa persiapannya lebih extra. Pas ujian juga bener2 ngerasa siap. Dan ketika aku coba benerin hasilnya ama tentor2 PG (Primagama), kemungkinan berhasil di Kemampuan Dasar 65%. sedangkan untuk IPSTnya 50% (yah... dikit banget dong?!). kayaknya bakal keterima. Tapi takutnya keterima di Vokasi. Hiks... Goodbye Sastra!
weiks... jangan pesimis dulu dong... siapa tahu emang keterima yang di Paralel, yang artinya masuk sastra. Yah, kalo nggak bisa keterima di sastra inggris, ya... moga di sastra jepang ya... aku juga pengen belajar budaya n bahasa jepang. Kalo bisa sih, sekalaian ke sana hehehe.
Eniweks... aku mo pulang kampung minggu2 ini. Adekku yang kedua mau nikah awal bulan depan. So... aku nunggu pengumumannya di rumah.
Hah?! Aku jadi inget waktu SPMB 2005. Aku gagal. Dan aku kenyataan pahit itu ku terima saat aku berada di rumah. Akankah aku mengulangi kekewacian (baca; kekecewaan) ku lagi di tempat yang sama. Howwwaaaaaaaaaaaaaa.... haiyyyaaaaaa.. takasimuraaaaaa....(ini nangis kejang apa kesambet jin jepang?).
Makanya ya, Pren2 maya yang lagi baca ini blog sebelum tangal 4 april, doain aguhuhuhu (masih nangis tergugu, maksudnya?). Moga lulus di sastra. syukur2 bisa sastra inggris. I really passionate to study Literature, especially english.
And makasih buanget buat dikau2 yang ngasih support buat ujian 2 minggu yll. Terutama tentor2 yang sungguh sangat berdedikasi pada pendidikan indonesia. entah apa jadinya pelajar2 INA, jika tak disokong ama metode belajar ala bimbel.
cya... in East Java Rek...! I'm back to hometown, yeee...
~Violet Angel~
masih ada 21 hari lagi pengumuman SIMAK UI. Entah kenapa aku yakin, kali ini bakal keterima. Mungkin, karena aku ngerasa persiapannya lebih extra. Pas ujian juga bener2 ngerasa siap. Dan ketika aku coba benerin hasilnya ama tentor2 PG (Primagama), kemungkinan berhasil di Kemampuan Dasar 65%. sedangkan untuk IPSTnya 50% (yah... dikit banget dong?!). kayaknya bakal keterima. Tapi takutnya keterima di Vokasi. Hiks... Goodbye Sastra!
weiks... jangan pesimis dulu dong... siapa tahu emang keterima yang di Paralel, yang artinya masuk sastra. Yah, kalo nggak bisa keterima di sastra inggris, ya... moga di sastra jepang ya... aku juga pengen belajar budaya n bahasa jepang. Kalo bisa sih, sekalaian ke sana hehehe.
Eniweks... aku mo pulang kampung minggu2 ini. Adekku yang kedua mau nikah awal bulan depan. So... aku nunggu pengumumannya di rumah.
Hah?! Aku jadi inget waktu SPMB 2005. Aku gagal. Dan aku kenyataan pahit itu ku terima saat aku berada di rumah. Akankah aku mengulangi kekewacian (baca; kekecewaan) ku lagi di tempat yang sama. Howwwaaaaaaaaaaaaaa.... haiyyyaaaaaa.. takasimuraaaaaa....(ini nangis kejang apa kesambet jin jepang?).
Makanya ya, Pren2 maya yang lagi baca ini blog sebelum tangal 4 april, doain aguhuhuhu (masih nangis tergugu, maksudnya?). Moga lulus di sastra. syukur2 bisa sastra inggris. I really passionate to study Literature, especially english.
And makasih buanget buat dikau2 yang ngasih support buat ujian 2 minggu yll. Terutama tentor2 yang sungguh sangat berdedikasi pada pendidikan indonesia. entah apa jadinya pelajar2 INA, jika tak disokong ama metode belajar ala bimbel.
cya... in East Java Rek...! I'm back to hometown, yeee...
~Violet Angel~
Monday, March 9, 2009
Sepuluh Suap buat Fika & Trik-Trik Lainnya
Problem yang sering dialami oleh para ibu adalah anak susah makan. hmmm... inilah yang sedang aku alami. Fika memang hyperactive. tak ada sedetik pun ia lewati dengan tenang. Kalau lagi cerewet, bisa-bisa semua lagu yang dihafalnya ia nyanyikan, nonstop! kalo lagi malas bersuara, pasti dia sudah kesana kemari. bosen mainan A, ganti mainan B. Pas mainannya dah habis, giliran barang-barang rumah jadi korban. Kalau nemu pena, pensil dan kerabatnya, jangan harap dia anteng dengan buku gambarnya. Tembok-tembok rumah sudah jadi sasarannya sejak usia satu tahunan. Bosen dengan tembok, badannya jadi ajang eksplorasi. Malah, kini Adeknya pun tak luput dari coretan.
Perkembangannya memang cukup pesat. ketika masih 23 hari, matanya sudah bisa mengikuti jari kita yang bergerak pelan di depan wajahnya. 3 bulan dah bisa tengkurap. 10 bulan dah bisa nutup botol aqua sendiri (bukan asal nutup, pake diputer). 11 bulan, dia sudah bisa pegang pena layaknya orang gede mau nulis. umur 14 bulan, kata pertama yang dia ucapkan (bukan bubbling) adalah 'nggak mau' dan 'abu' (lampu). 18 bulan sudah bisa gambar lingkaran utuh (tapi masih mencong-mencong). dan masih banyak lagi. Dalam semua hal itu aku bersyukur.
Namun, keaktifannya itu berdampak negatif terhadap nafsu makannya. dia menjadi sangat sulit disuapin. sudah banyak cara dilakuin. kadang berhasil, kadang juga tidak. tenaga sampai terkuras habis, baru berhasil 3 suapan. sudah pake cara paling halus, seperti dibujukin ama mainan, dijanjiin jalan-jalan, dibecandain sambil nyanyi-nyanyi. tapi ya tetep saja susahnya minta tolong. pake cara halus nggak bawa banyak hasil. ganti cara kasar, seperti ancaman nggak boleh main, ancaman ditaroh diluar rumah, dipelototin, digertak2in. tetep aja ngaruhnya cuma satu suap.
Aku dan suami dibikin pusing, stress sudah barang tentu. apalagi, badannya yang kurus membuat neneknya ngira kita ogah2an ngasih makan. ujung-ujungnya kita dikira nggak bisa ngasuh anak. tapi pada akhirnya, diakui juga kalau Fika memang susah sekali makan.
"Ya Allah, Leli... Fika susah amat diajakin makan. kemaren-kemaren dibujukin diajak ke Mall masih mau dia. sekarang kok nggak lagi. Aduh... susah bener, ya... gimana tuh...," kata Umi mertuaku suatu hari.
Nah... baru nyadar... itu juga yang aku alami. masa' ada Ibu yang biarin anaknya kelaparan? yang ada, mah, anaknya yang ogah makan.
Dulunya sih aku sempet sering gorengin nugget. Fika mau. tapi kalo keseringan juga nggak mau lagi. Eh, dibilangnya, "jangan pake nugget... nggak ada nutrisinya. banyakan tepungnya...,"
Lah... anak bontotnya tiapa harinya makan nugget mulu, kalo nggak gitu sosis. anakku kok nggak boleh? jadi ngedumel deh...
pernah juga aku bilang sama suami. kalo emang Fika nggak suka makan... lebih baik kasih banyak2 buah. Fika kan seneng banget makan apel, jeruk, anggur... paling nggak, sebagian besar nutrisinya terpenuhi.
Jawabnya, "yang penting itu... gimana caranya dia mau makan nasi...,"
ya sudah kalo gitu. Aku nurut saja. pada awalnya. tapi.. saat suami berangkat haji, mulailah aku sering-sering beli buah. sebelumnya, suami nggak ngijinin aku keluar2 sendirian. dasar akunya memang nggak bisa nurut lama-lama, akhirnya aku sering-sering keluar, meski cuma beli buah. Buah yang aku beli saat itu buah jeruk yang kecil2 (apa sih jenisnya). rasanya sangat manis sekali. Fika dan Dhea, adeknya, dengan lahap makan buah jeruk. sehari bisa sekilo habis. lain waktu aku beli Alpukat. aku halus-halusin pake sendok (belum punya blender). eh... ternyata Fika doyan banget. nggak sampek situ aja. aku kembali membeli nugget. dengan catatan, makan nasi+nugget nggak setiap hari.
Lalu, tanpa perduli ama omongan kanan kiri yang nggak ngasih saran progressif, malah bikin tambah bete., aku lancarin cara-caraku sendiri. tak lupa juga aku kasih suplemen penambah nafsu makan n kekebalan tubuh. Fika mulai banyak makan. tapi progressnya belum kelihatan, Fika belum gemuk. akhirnya neneknya ngambil Fika buat nginep beberapa hari, menjelang suami balik. Dan ternyata, di rumah neneknya dia makan banyak.
"Si Fika untuk sementara biarin aja di Cilandak (rumah neneknya), biar gemuk dulu... sekarang makannya dah banyak nih...,"kata umi mertuaku.
Yah... hasil dari kerja kerasku jadi nggak berarti. karena pikirnya, Fika mulai makan banyak sejak di rumah neneknya. padahal kan sbelum2nya aku bersusah payah nyari cara biar dia mau makan.
Aku protes, "Fika sebelum ke sini (cilandak), makannya dah lumayan mau kok, Mi... Leli kasih dia Vitamin tiap hari..."
kalau aku nggak protes, sampai kapan pun usaha apa pun yang ku lakukan nggak akan dihargai. dan aku pasti akan tetap dianggap anak-anak. memang sebel kalau orang tua kita terlalu banyak ikut campur urusan kita. semoga saja aku nanti bisa memahami privasi dan urusan anak2ku saat dia sudah dewasa. biar aku harus menghargai mereka, agar mereka pun menghargaiku.
back to the topic.
setelah suami balik dari haji. aku nggak sering2 beli buah. malas kalau keluar sebentar aja diinterogasi. tapi kalau belanja ke carrefour, pasti aku akan minta beli buah hehheehe. aku nggak akan bilang itu untuk program makan anak2. lalu aku tetep beli nugget n bakso.
Fika kembali mbelet makannya sejak vitaminnya habis dan aku nggak beli lagi. suatu pagi, saat aku hendak mandikan anak-anak (anak2 dah di kamar mandi), aku punya ide untuk nyuapin anak2 di kamar mandi. dan ternyata... Fika makan banyak banget. sepiring (porsi cewek dewasa makan) habis berdua (Fika n Dhea). bahkan, yang paling banyak makan Fika.
Lalu aku bialng ke suami. Suami sebenarnya nggak setuju dengan caraku.
"Masa' makan di kamar mandi?! Jorok, ah!"
"Emang kenapa? masih kecil ini... lagian juga makannya jadi banyak, nggak banyak keluar tenaga yang nyuapin. Fika nggak bisa lari2 nolak. Fikanya juga malah nyodorin mulutnya buat disuapin...."<
"Pokoknya jangan sering-sering... ntar keterusan sampek gede. jelek!"
"Oke-oke," kataku. Fika makan banyak lagi (kalo makan sambil mandi). suatu pagi, aku nggak nyuapin dia di kamar mandi.
Fika lalu bilang ke aku "Ambil makan, Ma..." Gubrakkk!!! perasaan aku baru tiga kali ngasih makan dia di kamar mandi. dan itu nggak setiap mandi. sekarang malah dia enjoy banget makan sambil mandi.
suatu hari, lagi, aku beli buah pas aku n suami lagi keluar rumah. ketika melihat betapa lahapnya anak2 makan buah. suami pun heran dan senang. mungkin pikirannya mulai berubah. apalagi sejak Umi bialng ke suami kalo anak2 sering2 kasih makan alpukat, biar gemuk. yah... itu mah jurusku... umi aja yang telat ngasih tahu suami. dan dulu, ketika suami aku kasih tahu begitu, suami nggak mau langsung percaya. pikirnya... alpukat itu mahal. suami paling nggak suka beli yang mahal2, kecuali duren. soalnya pernah beli duren yang murahan, nggak tahunya banyak yang busuk. 'mending yang mahal sekalian, bagusan...,' gerutunya suatu hari. hahaha... nggak semua yang mahal itu nggak bawa nikmat. yang mahal dan tentunya bagus bisa bikin kita puas. hehehe
back to the topic again... suami akhirnya percaya dan sering-sering beli alpukat. lalu aku kasih doktrin suami.
"Kalau nggak salah, Pa... Buah itu juga bisa merangsang nafsu makan, tuh... buktinya... Fika makan banyak sekarang...," suami membenarkan. dan akhirnya kita makin rajin beli buah. padahal, statementku tuh nggak bersumber ilmiah sama sekali. alias asbun. tapi justru suami malah percaya. aneh, sungguh aneh. Yang aku tahu, buah-buahan juga termasuk sumber nutrisi. di dalamnya nggak hanya terdapat vitamin2 yang diperlukan tubuh. tapi juga mineral dan glukosa. yang cukup penting untuk pertumbuhan anak. bahkan orang dewasa pun dianjurkan makan buah untuk menu dietnya. karena nggak mengandung kolesterol. (hm... bener nggak ya statementku... yang ini aku rasa bener, tapi ini kesimpulanku dari banyak artikel2 yang pernah ku baca. atau rubrik konsultasi kesehatan yang sering menganjurkan makan buah).
ketika Fika makannya mulai banyak, suami berujar, "Andai Fika makan 10 suap saja tiap kali makan, pasti bisa gemuk,"
"Dan jangan lupa buahnya, biar makannya jadi rajin," kataku menambahkan.
Akhirnya, trik kami untuk makan Fika, yaitu:
1.Makan makanan berat minimal 10 suap.
2.tiap hari makan buah
3.jajan harus yang ngenyangin (kue brownis dan donat jadi favorit).
4.sekali-kali makan di kamar mandi
5.dan lainnya (menyusul kalo ada ide lagi)
End of the topic... kalo untuk makan anak, orangtua harus kreatif. bukan saja dalam memasak dan menyajikannya, tapi juga cara nyuapinnya. yang jelas... Fika sampai sekarang masih susah makan. tapi bukan berarti nggak bisa makan banyak.
Dan sekarang, setiap suami pulang kerja, dia akan bertanya, "Hari ini udah makan buah, belum, Ma?"
Perkembangannya memang cukup pesat. ketika masih 23 hari, matanya sudah bisa mengikuti jari kita yang bergerak pelan di depan wajahnya. 3 bulan dah bisa tengkurap. 10 bulan dah bisa nutup botol aqua sendiri (bukan asal nutup, pake diputer). 11 bulan, dia sudah bisa pegang pena layaknya orang gede mau nulis. umur 14 bulan, kata pertama yang dia ucapkan (bukan bubbling) adalah 'nggak mau' dan 'abu' (lampu). 18 bulan sudah bisa gambar lingkaran utuh (tapi masih mencong-mencong). dan masih banyak lagi. Dalam semua hal itu aku bersyukur.
Namun, keaktifannya itu berdampak negatif terhadap nafsu makannya. dia menjadi sangat sulit disuapin. sudah banyak cara dilakuin. kadang berhasil, kadang juga tidak. tenaga sampai terkuras habis, baru berhasil 3 suapan. sudah pake cara paling halus, seperti dibujukin ama mainan, dijanjiin jalan-jalan, dibecandain sambil nyanyi-nyanyi. tapi ya tetep saja susahnya minta tolong. pake cara halus nggak bawa banyak hasil. ganti cara kasar, seperti ancaman nggak boleh main, ancaman ditaroh diluar rumah, dipelototin, digertak2in. tetep aja ngaruhnya cuma satu suap.
Aku dan suami dibikin pusing, stress sudah barang tentu. apalagi, badannya yang kurus membuat neneknya ngira kita ogah2an ngasih makan. ujung-ujungnya kita dikira nggak bisa ngasuh anak. tapi pada akhirnya, diakui juga kalau Fika memang susah sekali makan.
"Ya Allah, Leli... Fika susah amat diajakin makan. kemaren-kemaren dibujukin diajak ke Mall masih mau dia. sekarang kok nggak lagi. Aduh... susah bener, ya... gimana tuh...," kata Umi mertuaku suatu hari.
Nah... baru nyadar... itu juga yang aku alami. masa' ada Ibu yang biarin anaknya kelaparan? yang ada, mah, anaknya yang ogah makan.
Dulunya sih aku sempet sering gorengin nugget. Fika mau. tapi kalo keseringan juga nggak mau lagi. Eh, dibilangnya, "jangan pake nugget... nggak ada nutrisinya. banyakan tepungnya...,"
Lah... anak bontotnya tiapa harinya makan nugget mulu, kalo nggak gitu sosis. anakku kok nggak boleh? jadi ngedumel deh...
pernah juga aku bilang sama suami. kalo emang Fika nggak suka makan... lebih baik kasih banyak2 buah. Fika kan seneng banget makan apel, jeruk, anggur... paling nggak, sebagian besar nutrisinya terpenuhi.
Jawabnya, "yang penting itu... gimana caranya dia mau makan nasi...,"
ya sudah kalo gitu. Aku nurut saja. pada awalnya. tapi.. saat suami berangkat haji, mulailah aku sering-sering beli buah. sebelumnya, suami nggak ngijinin aku keluar2 sendirian. dasar akunya memang nggak bisa nurut lama-lama, akhirnya aku sering-sering keluar, meski cuma beli buah. Buah yang aku beli saat itu buah jeruk yang kecil2 (apa sih jenisnya). rasanya sangat manis sekali. Fika dan Dhea, adeknya, dengan lahap makan buah jeruk. sehari bisa sekilo habis. lain waktu aku beli Alpukat. aku halus-halusin pake sendok (belum punya blender). eh... ternyata Fika doyan banget. nggak sampek situ aja. aku kembali membeli nugget. dengan catatan, makan nasi+nugget nggak setiap hari.
Lalu, tanpa perduli ama omongan kanan kiri yang nggak ngasih saran progressif, malah bikin tambah bete., aku lancarin cara-caraku sendiri. tak lupa juga aku kasih suplemen penambah nafsu makan n kekebalan tubuh. Fika mulai banyak makan. tapi progressnya belum kelihatan, Fika belum gemuk. akhirnya neneknya ngambil Fika buat nginep beberapa hari, menjelang suami balik. Dan ternyata, di rumah neneknya dia makan banyak.
"Si Fika untuk sementara biarin aja di Cilandak (rumah neneknya), biar gemuk dulu... sekarang makannya dah banyak nih...,"kata umi mertuaku.
Yah... hasil dari kerja kerasku jadi nggak berarti. karena pikirnya, Fika mulai makan banyak sejak di rumah neneknya. padahal kan sbelum2nya aku bersusah payah nyari cara biar dia mau makan.
Aku protes, "Fika sebelum ke sini (cilandak), makannya dah lumayan mau kok, Mi... Leli kasih dia Vitamin tiap hari..."
kalau aku nggak protes, sampai kapan pun usaha apa pun yang ku lakukan nggak akan dihargai. dan aku pasti akan tetap dianggap anak-anak. memang sebel kalau orang tua kita terlalu banyak ikut campur urusan kita. semoga saja aku nanti bisa memahami privasi dan urusan anak2ku saat dia sudah dewasa. biar aku harus menghargai mereka, agar mereka pun menghargaiku.
back to the topic.
setelah suami balik dari haji. aku nggak sering2 beli buah. malas kalau keluar sebentar aja diinterogasi. tapi kalau belanja ke carrefour, pasti aku akan minta beli buah hehheehe. aku nggak akan bilang itu untuk program makan anak2. lalu aku tetep beli nugget n bakso.
Fika kembali mbelet makannya sejak vitaminnya habis dan aku nggak beli lagi. suatu pagi, saat aku hendak mandikan anak-anak (anak2 dah di kamar mandi), aku punya ide untuk nyuapin anak2 di kamar mandi. dan ternyata... Fika makan banyak banget. sepiring (porsi cewek dewasa makan) habis berdua (Fika n Dhea). bahkan, yang paling banyak makan Fika.
Lalu aku bialng ke suami. Suami sebenarnya nggak setuju dengan caraku.
"Masa' makan di kamar mandi?! Jorok, ah!"
"Emang kenapa? masih kecil ini... lagian juga makannya jadi banyak, nggak banyak keluar tenaga yang nyuapin. Fika nggak bisa lari2 nolak. Fikanya juga malah nyodorin mulutnya buat disuapin...."<
"Pokoknya jangan sering-sering... ntar keterusan sampek gede. jelek!"
"Oke-oke," kataku. Fika makan banyak lagi (kalo makan sambil mandi). suatu pagi, aku nggak nyuapin dia di kamar mandi.
Fika lalu bilang ke aku "Ambil makan, Ma..." Gubrakkk!!! perasaan aku baru tiga kali ngasih makan dia di kamar mandi. dan itu nggak setiap mandi. sekarang malah dia enjoy banget makan sambil mandi.
suatu hari, lagi, aku beli buah pas aku n suami lagi keluar rumah. ketika melihat betapa lahapnya anak2 makan buah. suami pun heran dan senang. mungkin pikirannya mulai berubah. apalagi sejak Umi bialng ke suami kalo anak2 sering2 kasih makan alpukat, biar gemuk. yah... itu mah jurusku... umi aja yang telat ngasih tahu suami. dan dulu, ketika suami aku kasih tahu begitu, suami nggak mau langsung percaya. pikirnya... alpukat itu mahal. suami paling nggak suka beli yang mahal2, kecuali duren. soalnya pernah beli duren yang murahan, nggak tahunya banyak yang busuk. 'mending yang mahal sekalian, bagusan...,' gerutunya suatu hari. hahaha... nggak semua yang mahal itu nggak bawa nikmat. yang mahal dan tentunya bagus bisa bikin kita puas. hehehe
back to the topic again... suami akhirnya percaya dan sering-sering beli alpukat. lalu aku kasih doktrin suami.
"Kalau nggak salah, Pa... Buah itu juga bisa merangsang nafsu makan, tuh... buktinya... Fika makan banyak sekarang...," suami membenarkan. dan akhirnya kita makin rajin beli buah. padahal, statementku tuh nggak bersumber ilmiah sama sekali. alias asbun. tapi justru suami malah percaya. aneh, sungguh aneh. Yang aku tahu, buah-buahan juga termasuk sumber nutrisi. di dalamnya nggak hanya terdapat vitamin2 yang diperlukan tubuh. tapi juga mineral dan glukosa. yang cukup penting untuk pertumbuhan anak. bahkan orang dewasa pun dianjurkan makan buah untuk menu dietnya. karena nggak mengandung kolesterol. (hm... bener nggak ya statementku... yang ini aku rasa bener, tapi ini kesimpulanku dari banyak artikel2 yang pernah ku baca. atau rubrik konsultasi kesehatan yang sering menganjurkan makan buah).
ketika Fika makannya mulai banyak, suami berujar, "Andai Fika makan 10 suap saja tiap kali makan, pasti bisa gemuk,"
"Dan jangan lupa buahnya, biar makannya jadi rajin," kataku menambahkan.
Akhirnya, trik kami untuk makan Fika, yaitu:
1.Makan makanan berat minimal 10 suap.
2.tiap hari makan buah
3.jajan harus yang ngenyangin (kue brownis dan donat jadi favorit).
4.sekali-kali makan di kamar mandi
5.dan lainnya (menyusul kalo ada ide lagi)
End of the topic... kalo untuk makan anak, orangtua harus kreatif. bukan saja dalam memasak dan menyajikannya, tapi juga cara nyuapinnya. yang jelas... Fika sampai sekarang masih susah makan. tapi bukan berarti nggak bisa makan banyak.
Dan sekarang, setiap suami pulang kerja, dia akan bertanya, "Hari ini udah makan buah, belum, Ma?"
What a Greatful Love We Have!
dan hatinya tetap milikku
Thanks a bunch, Hubby!
I thought, Your love grade was gettin' less
And I was Wrong...
You said, you couldn't live without me.
neither could I...
~Violet Angel~
Friday, March 6, 2009
Tolong Aku, Tuhan, Sadarkan Aku!
Tuhan... ajari aku cara bersabar
Tuhan... ajari aku cara menjaga hati dan pikiran
Tuhan... ajari aku bermuhasabah
Tuhan... ajari aku mengenal-Mu dengan cinta
Tuhan... ajari aku cara berendah hati tanpa merendahkan diri
Tuhan... aku masih membutuhkan-Mu
~Violet Angel~
Wednesday, March 4, 2009
Goodbye, SIMAK UI! Welcome, NewMate!
huwaaaaaaaah.... tadi aku dah ngetik panjang-panjang... eh.... kehapus semua
hiks!!!
Anyway.... yang pengen aku ceritain adalah. tanggal 1 maret kemaret aku ikut Simak UI. that's why aku jarang nongol. blognya jadi suwung hehehehe. bimbel sebulan di Primagama ternyata cukup bawa hasil juga. ThankGod.
and aku ngerasa yakin bisa lolos. tapi... mudah2an aku lolos di jurusan Sas. inggris ya.... kalo enggak... ya nggak papa lah :-(
Special thank to:
Allah.... kalo bukan atas kehendakNya, nggak mungkin ujian kali ini aku ngerasa lancar.
Hubby, supportnya tak terbatas pada motivasi, tapi juga materi (padahal mah kita lagi kere bulan itu).
truss.... tentor2 di Primagama; Kak Luthfi (MTK+dedengkot Primagama Cinere), Kak Arif (Sejarah), Kak Adin (Geografi n B.Indo), Kak Athin (B.Ing), Kak Yatno (B.indo), and Kak yanuar (Ekonomi+IPS Terpadu). thanks to you all. I owe you so mauch thanks.
trus... classmates; Asep, Denny, Dendika, Ridho, Kevin, Marcus. Hope we'llsee again.
tinggal nunggu hasilnya nih... tanggal 4 april.
doain ya kawan2...
nah... Simak UI telah berlalu, datanglah yang ditunggu-tunggu.
apaan coba?!
nggak tau kan....
Hubby beliin sebuah laptop yang aku pengenin dari 2 bulan yang lalu. Laptop bermerek AXIOO ini bakal jadi My New Mate. harapanku and juga hubby tentunya... aku lebih mampu berkarya di mana aja.
doain lagi ya kawan... moga aku bisa bikin Kumcer or novel deket2 ini.
_Violet Angel_
hiks!!!
Anyway.... yang pengen aku ceritain adalah. tanggal 1 maret kemaret aku ikut Simak UI. that's why aku jarang nongol. blognya jadi suwung hehehehe. bimbel sebulan di Primagama ternyata cukup bawa hasil juga. ThankGod.
and aku ngerasa yakin bisa lolos. tapi... mudah2an aku lolos di jurusan Sas. inggris ya.... kalo enggak... ya nggak papa lah :-(
Special thank to:
Allah.... kalo bukan atas kehendakNya, nggak mungkin ujian kali ini aku ngerasa lancar.
Hubby, supportnya tak terbatas pada motivasi, tapi juga materi (padahal mah kita lagi kere bulan itu).
truss.... tentor2 di Primagama; Kak Luthfi (MTK+dedengkot Primagama Cinere), Kak Arif (Sejarah), Kak Adin (Geografi n B.Indo), Kak Athin (B.Ing), Kak Yatno (B.indo), and Kak yanuar (Ekonomi+IPS Terpadu). thanks to you all. I owe you so mauch thanks.
trus... classmates; Asep, Denny, Dendika, Ridho, Kevin, Marcus. Hope we'llsee again.
tinggal nunggu hasilnya nih... tanggal 4 april.
doain ya kawan2...
nah... Simak UI telah berlalu, datanglah yang ditunggu-tunggu.
apaan coba?!
nggak tau kan....
Hubby beliin sebuah laptop yang aku pengenin dari 2 bulan yang lalu. Laptop bermerek AXIOO ini bakal jadi My New Mate. harapanku and juga hubby tentunya... aku lebih mampu berkarya di mana aja.
doain lagi ya kawan... moga aku bisa bikin Kumcer or novel deket2 ini.
_Violet Angel_
Subscribe to:
Posts (Atom)