Monday, March 23, 2009

Dua Batita & Seorang Ibu Naik Pesawat

That title isn't a news title. Meskipun kalo ada wartawan iseng nyari berita, ini bisa jadi berita yang spektakuler (untuk ukuran orang Indonesia)hehehe.

"I can do It"
cuma kalimat itu yang jadi tekad kuatku saat itu. Tekad apa nekat?
emang ceritanya gimana seh?!

Begini ya kawan... suatu hari ada tikus masuk got terus bertelur di sana. Lalu telur itu menetas sehari kemudian. keluarlah tikus berkaki bebek. ternyata tuh tikus telah 'berzina' dengan seekor bebek kidal.

Eits... fitnah!!! Fitnah itu lebih kejam daripada nggak fitnah (walah?!)
Fitnah itu lebih kejam dari pitnah (Wadow)

enggak... enggak... maksudku cerita di atas hanya rekayasa. yang bener gini nih...

Pada suatu hari....
halah, ntar terusannya pasti nggak jauh-jauh dari yang si tikus (weiks! mode on). langsung aja deh...

Jadi gini ya Pren... Adekku tuh mau nikah awal bulan depan. Sebagai kakak pertama, diriku (merasa) punya kewajiban untuk membantu persiapan sang adek tercinta. untuk itu, aku putuskan harus cepat-cepat meloncat dari Depok ke Tuban. Hmmm... sayang kakiku nggak ada pernya, dan juga aku masih manusia normal yang nggak menjelma sebagai kodok, jadinya diputuskan lagi aku nggak jadi meloncat tapi harus naik suatu kendaraan (duh nasiiiib?!?!?! maksudnya?). Nah, kendalanya tuh Hubby nggak bisa ikut pulkam jauh lebih awal. secara kesibukannya sekarang kian bertambah gitu loh.

So... Akhirnya aku pulang ndirian. Tapi nggak mungkin kan aku ninggalin anak-anakku yang ngomong aja masih cadel bersama sang papa yang jelas2 sibuk. makanya aku putusin untuk pulang bertiga, me, Fika & Dhea. Asal naik pesawat.

Jeddeeeer!!!
Kalo didramatisir, mungkin suara petir menggelegar di benak Hubby. Bayangkan... Aku yang kurus-kerempeng-kecil mau bawa dua anak melakukan perjalanan pake pesawat! Apalagi pas waktu itu, lagi banyak banget berita tentang plane's accident. sebagai suami yang amat sangat sayang sekali ama keluarga, dia pasti khawatir banget.

Tapi apa mau dikata. I can do it! cuma itu yang bikin aku yakin banget bisa ngelakuinnya. nekaaaaaat banget, iya nggak sih?

Nah... jadilah aku berangkat ke Surabaya hanya ditemenin Hubby sampe check in aja. selebihnya, aku menggendong Dhea di punggungku, dan tas di depanku, sedang Fika ku gandeng.

Hey... jangan kaget gitu dong... memang yang begini ini pasti sangat jarang terjadi di indonesia. Tapi kenapa enggak gituuu. I could do it. and I could handle all these things. Aku pun percaya kekuatan keyakinan hati pasti mendapat uluran 'tangan' Tuhan.

THe prove... perjalananku lancar. Fika excited banget naik pesawat. dari beberapa hari sebelumnya dah di bilangin mau naik pesawat. Dia langsung girang, dikit-dikit ngomongin pesawat. Jadi pas naik pesawatnya pake tangga, bukan lorong, Fika pun nggak banyak tingkah. Dhea apalagi. di gendongan belakang dia malah sering bengong. utung peasawat bukan jin. jadi nggak bisa bilang kesambet jin pesawat.

Di pesawat aku dapet kursi dengan deret tiga. kebetulan juga kursi sebelahku kosong. (Tuh kan, Allah nolongin...) jadi ketiga-tiganya dapat aku gunakan dengan leluasa. Fika yang sibuk dengan crayon atau jendela juga nggak rewel dan minta jalan-jalan di dalam pesawat. Meski biasanya kalo kena kursi pesawat aku langsung tertidur, kali ini aku harus tetap buka mata. karna bisa jadi.. tau-tau anakku dah di kursi paling belakang. Apalagi ada dua anak balita yang juga suka jalan-jalan di dalam pesawat. Huh!!! Merepotkan! untung aja Fika nggak liat tuh bocah. kalo liat, Beh!!! pasti ngikut lari-lari. bahkan mungkin bisa lari ke tempat pramugari nongkrong atau ke ruang pilot... walah....

Everything was under control anyway. Alhamdulillah, aku n kedua kiddie nggak kenapa-napa. Pesawat pun berjalan eh... terbang dengan amat lancar. sampek tak terasa dah mau landing.

It's one of a most wonderful experience that I've ever done. It made me more confident to face everything possitively, especially family's thing.

Pesan moral: percayalah dengan kekuatan hatimu, ketika kamu yakin... yakinlah dan lakukan sebaik keyakinanmu. Tuhan pasti ada untuk membantu.

No comments: